Touring bukan hanya tentang bepergian ke suatu tempat. Touring juga adalah tentang getting to know people; berjumpa kawan-kawan baru. Baik selama di perjalanan maupun di tempat yang kita tuju. Itu yang membuat komplit jiwa. Itu yang membuat kita pulang sebagai manusia yang lebih penuh.
Saat foto2 di Tanjung Tinggi saya mengalami kesulitan utk memarkir Sabina di atas pasir yang sangat lembut.
Malah amblas meskipun sdh ditahan potongan batok kelapa. Bergegas dua orang muda (lebih muda dari saya maksudnya wkwkwk) membantu mencarikan papan dan menahan motor.
Kamipun berkenalan. Anjas dan Gembul panggilannya. Keduanya adalah perantau dari Jawa yang mencari peruntungan hidup di Belitung. Keduanya sudah 6 bulan ini membuka usaha angkringan nasi kucing di ibukota Belitung, Tanjung Pandan.
Saya tanya “disini lumayan ya?”
“Iya bang, lumayan. Dari awalnya kami buka 2 meja, sekarang sudah ada 12 meja”
“Wahh itu sih maju banget”
“Alhamdulillah bang, sekarang ini pun beberapa tokoh kayak Kapolres, Dandim sering ngopi-ngopi dan nongkrong di tempat kami. Lalu klub Vespa pun ngumpulnya di kami”.
“Ngambil makanannya darimana?”
“Saye masak sendiri bang” ujar bro Anjas Jawa asli yang sudah berlogat Melayu sekarang.
Saya jadi penasaran untuk singgah. Obrolan berlanjut membahas budaya masyarakat setempat, dan tentunya motor dan komunitas biker di Belitong.
Obrolan terhenti ketika hujan mulai rintik dan kami bersalaman berpisah.
Di ujung hari pertama, selepas cuci motor di depan hotel, maklum habis main di pantai, saya dan Sabinapun mengarah ke lokasi warung angkringan itu sekitar jam 5 sore.
Depan kantor BRI Sibukir, dari Aston lurus saja saya mengingat petunjuk yang diberikan, hayukk…
ehh ketemu….
Bro Anjas pun menerima dengan setengah kaget dan hangat…
“Eh nyampe juga bang”
Saya hanya nyengir. Iya di hotel ada dinner tapi saya mendingan makan disini. Sembari melongok menu yang ada. Lumayan lengkap pilihan angkringannya. Dan ada plus plusnya juga.
Ada tambahan menu seperti nasi bakar (sdh dibungkus daun pisang), ayam goreng (langsung goreng ditempat), soto dll.
Saya mengambil 5 sate kerang (kelihatan segar), nasi kucing dan es teh tawar. Lalu ngobrol sambil makan di bangku luar, di tepi jalan raya. Sate kerangnya memang ternyata segar dan kenyal, gurihhh. Teh tawarnya pun kental dan agak sepet, cucok pokoknya. Tempatnya bersih dan rapi.
Saya perhatikan lalu lintas di area ini lumayan ramai (utk ukuran Belitong ya). Posisinya cukup strategis, hanya 200 meter dari bundaran utama (simpang 5 Belitong). Selama 45 menit duduk saya hitung, maklum namanya blogger, ada 12 orang yang datang dan membeli makanan. Sebagian besar dibungkus, pas menjelang jam makan malam soalnya. Saat sedang berpikir untuk nambah, nasi kucingnya ternyata sudah habis. Tinggal nasi bakar wahhhh..
Sambil makan saya mendengar banyak mereka cerita mengenai komunitas motor disini, ketersediaan unit dan sparepart, persaingan Yamaha dan Honda dll. Berdatangan beberapa teman bro Anjas dari komunitas motor ikut ngobrol bersama kita. Beberapa penasaran test jarak pendek Sabina di jalan raya di depan.
Tidak terasa sudah menjelang jam 6.30. Saatnya pulang.
Perut penuh, hatipun penuh. Tentang cerita para perantau yang berusaha berjuang hidup di tanah Belitong. Tentang teman-teman baru yang siap menyambut baik kalau saya kembali ke pulau indah ini.
*note: 2 hari kemudian saat saya memasuki badan pesawat ATR menuju Bangka, mata saya terpaku membaca liputan Belitung Ekspres edisi Minggu tanggal 31 Agustus tentang warung Angkringan Mas Gembul ini. Luar biasa beritanya. Sukses ya bro…
Jadi inget sate kulit & ndok gemék.
maknyussss
yang tengah juga cucok….
http://kobayogas.com/2014/09/06/oot-belanja-kebutuhan-gadget-di-bandung-sambangi-saja-net-one-com-lads/
wahhh apa itu
sesuatu
enaknya turing..
betul banget
siip..
thanks bro
nikmatnya touring, bisa melakukan perjalanan asyik 😉
http://potretbikers.com/2014/09/06/pentingnya-edukasi-finansial-sejak-dini/
betul sekali bro
btw sis Sinta siapa tuh bang? kurang digali lebih dalam ceritanya…wkwkwkw
hehehe ayo fokus ke angkringannya
bang leo keren ulasannya.
keep posting dan sukses selalu bang
Many thanks bro Daniel.. sukses juga buat bro
“Yang sebelah kanan Sis Sinta. Yang bapak2
kumisan ga ngajak saya salaman jadi entahlah…”
Om leo kali yg ngajak kenalan sis sinta yg kumisan dicuekin *emang cowo apaan …hahaha 😀
hahaha Capt bisa aja. itu temennnya bro Anjas disuruh kenalan sama gw.
Salah satu blog yg postingannya paling enak di baca..
terima kasih banyak bro…
bro leo..ada pin bb/whatsapp
atau email yg bisa di hubungi ga nih..
mau kasih sesuatu buat sabina nih..hehe
thx b4
wah wah apa nih. Bisa ke Leopold.sudaryono@gmail.com bro
the power of angkringan, sego kucing josss!!!
ngombene jahe anget… sruputtt….
Manteeeebbb..
sumantebb
tentang touring. Hal2 baru. Dan menyegarkan jiwa. Nyooss mas leo..kapan nich kumpulan artikel jd buku. Kayak Pak Dahlan Iskan, berdasar pengalaman..*ngarep 🙂
waduh dadi kepingin sego kucing :D, manteb mas persahabatan dimana saja dan dengan siapa saja nggak pandang kaya miskin
harga sego kucing neng kono seharga sego harimau disinikah?
hahahaha, sego macan..ora iso mbayangno Pan..
pingin dodolan sego kucing kie….