Belitong Tour with Yamaha Indonesia – Day Two

 

 

 

Bangun dengan tubuh yang segar dan penuh antisipasi.

Hari ini kita akan riding lebih jauh ke arah wetan alias Belitung Timur. Yeahh…

Kelar sarapan kitapun berkemas. Tidak lupa briefing dan doa bersama dulu ..

20140830_085413

Sepertinya hari bertambah panas saja. Bagus dong, lebih baik riding panas-panas tho ketimbang kehujanan.

Kamipun berangkat. Grup Yamaha diputuskan berada di ujung belakang rombongan. hmmmm….

20140830_090053

Kali ini berangkat menyusuri sisi barat pulau Belitung mengarah ke utara. Jumlah armada motor yang bergerak melebih angka 176 motor karena kawan-kawan KNI Belitung (40an motor) ikut dalam rombongan di baris belakang. Belitung mungkin pulau yang kecil, namun komunitas bikernya cukup besar dan aktif.

Perjalanan sungguh menyenangkan. Langit terang, aspal halus, jalanan sepi dan penduduk yang tersenyum dan melambai di tepi jalan. Tidak terlihat raut negative karena direpotkan oleh acara motor ini. Momen seperti inilah yang saya kira diidamkan oleh banyak biker. Bergerak bebas bersama motor bersama ratusan biker lain di tempat yang indah. Jauh dari persoalan. Simply flying.

Fullscreen capture 942014 101723 AM Fullscreen capture 942014 101831 AM Fullscreen capture 942014 102206 AM

Sebelum menuju ke Belitung Timur kami menuju ke Belitung Highland Resort dulu untuk secara simbolis menghadiri acara ground-breaking resort tersebut yang dilakukan oleh Gubernur Bangka Belitung dan Bupati Belitung. Kesempatan baik untuk mengulang mengunjungi Tanjung Tinggi yang hanya berjarak kurang lebih 1 KM dari resort tersebut. Untuk apalagi kalau bukan foto-foto hehe….

IMG_7965

all Yamaha Riders (R25 + R6 + T-Max)

IMG_7956 IMG_7959 IMG_7972

Kelar foto-foto kami pun bersiap berarak menuju Belitung Timur sekitar jam 11.30. Saking besarnya dan bervariasinya rombongan akhirnya kita memutuskan untuk mengambil jarak dengan rombongan besar. Group R25 owner pun dibawah asuhan mas Wahyu dan mas Defin dari Yamaha Indonesia memilih bergabung bersama teman-teman YRC (Yamaha Revs CBU) yang mayoritas mengendarai R6.

Nahh ini baru enak, berbarengan dengan genre sport, meskipun beda cc dan tenaga jauh, kita bisa mengoptimalkan ke atas kecepatan dan gaya riding R25 kita.

Fullscreen capture 942014 100004 AM-001

Straight, bending left, diving to the right, rolling speed in entering corner, shifting up gear quickly exiting corner. KUMPLIT semua ada disini. Kecuali lintasan muter vertical aja ga ada. PUAS BENER. Tanpa diganggu lubang di jalan ataupun angkot berhenti dijalan.

Fullscreen capture 942014 101052 AM Fullscreen capture 942014 101243 AM

Hanya ada motor, open road dan skill yang tanpa disadari semakin terasah.

Kemarin kita riding bercampur dengan motor dengan pelbagai genre. Ada cuiser, tourer, bahkan trike (motor beroda tiga), café racer, dual purpose seperti BMW GS, Triumph Tiger, Versys. Akibatnya kecepatan, tempo dan gaya ridingnya juga campur baur. Belum lagi tidak semua biker terbiasa mengendarai motornya. Skillnya sangat berbeda-beda. Malah bahaya.

Tapi hari ini, sobek sobek sepuasmu karena grup kami Yamaha Sport semua (+5 T-Max dan 2 Supermoto). Teman-teman sepuasya sejauh 300 km mendorong riding pace nya to the edge. Sebuah orgasme yang berkepanjangan.

Kecepatan rata-rata kami antara 100-145 km/jam. Top speed dengan Sabina tanpa disadari adalah tepat pada digit 170 km/jam di lintasan tengah jalur Manggar – Tanjung Pandan saat melewati perkebunan Sawit (saat perjalanan pulang, gopro sayangnya habis batt). Ini terjadi saat membuntuti 3 R6 dan 1 Ducati Diavel yang berada pada kelompok terdepan rombongan. Mungkin karena terlalu nafsu ingin mengimbangi para R6 di depan. Kibasan angin sore dari samping sudah terasa cukup mengganggu di kecepatan ini. Bleg bleg bleg body motor terterpa.

Saya cukup pede, juga ga sadar menembus 170km/jam, karena handling R25 yang luar biasa nyaman saat memasuki jalur yang melambung. Presisi, dan tetap ringan untuk melambung meskipun kecepatan diatas 140km/jam. Saya ulangi, Presisi dan tetap ringan meskipun pada jalur melambung di kecepatan diatas 140 km/jam. Ingat lho saya ini ukuran badannya tidak proporsional.

Saat masuk dan menjelang keluar tikungan saya bisa rasakan R25 lebih cepat dan agile dibandingkan R6. Sehingga saat dari belakang, saya mengurut satu-satu untuk disalip umumnya di tikungan ke arah kiri (saya ambil dr luar, jalur kanan). Memang kemudian pada saat lurus rus rus, satu atau dua R6 memutuskan untuk menyalip kembali.

Note: Bro Vic, yang ukuran badannya jelas lebih proporsional dan lebih jago bawa motor, pada hari pertama, persis beberapa saat sebelum crash, sempat menyentuh angka 180 km/jam pada turunan kedua menjelang Tanjung Tinggi.Kami berdua menggunakan knalpot R9 untuk ditest. Sayangnya settingan belum optimal, potensinya belum semua terolah. Review knalpot R9 akan dibuat dalam artikel terpisah ya bro.

Kami tiba di kota Manggar, ibukota Belitung Timur dengan senyum lebar di wajah dan perut yang kosong. Tanpa berpanjang lebar kangsung mengarah ke tempat makan di Café Vega yang terletak di tepi danau. Bahhh… resiko kelayapan dan berada di ujung rombongan besar ya itu, menu makan sudah ga utuh. Malah ada yang Cuma dapat nasi dan kerupuk. Ya wis lah dinikmati. Santap siang sambil berbagi canda tentang perjalanan dan menikmati semilirnya angin di tepi danau memang luar biasa.

Istirahat siang ini menjadi sempurna ketika ditutup dengan minum Kopi Susu ala Manggar yang memang sangat terkenal. Dan ya ampun gurih bener memang kopi susunya. Habis dua cangkir saya. Dan ternyata pada gilingan kopinya memang ditambahkan kacang mete sehingga kopi memiliki rasa savory. Menurut Wikipedia, Manggar ini dikenal sebagai kota yang memiliki jumlah warung kopi per 100.000 penduduk (atau per kapita) yang tertinggi di Indonesia, sampai-sampai masuk museum MURI.

IMG_7980

Lanjut kami berarak menuju rumah bupati Belitung Timur untuk bertemu dengan kakaknya Ahok, alias pak Basuri. Orangnya sangat ramah, merakyat dan tegas. Tipikal yang berbeda dengan Bupati pada umumnya yang berusaha menjaga jarak dan mengutamakan birokrasi dan protokoler.

Next stop adalah SD Muhamadiyah yang menjadi lokasi syuting film Laskar Pelangi. Kondisi landscape yang berpasir malah dijadikan tempat bagi teman-teman untuk bermain motor. Hahaha seru…

IMG_7992 IMG_8009-001

Sekitar jam 4 kami memutuskan untuk pulang ke Tanjung Pandan sejauh 120 km melewati rute yang dilewati saat berangkat tadi. Yeahhhh…Prolonged orgasm repeats….

What a wonderful riding experience… and thanks to Yamaha Indonesia for that!

 

 

33 thoughts on “Belitong Tour with Yamaha Indonesia – Day Two

  1. setelah baca berita mengenai R25 dan komparasi nya, sudah sebaik nya kawasaki KMI berbenah, fokus nya dibagian handling, power, kualitas part N250fi dan layanan aftersales service (bengkel) lebih ditingkatkan.
    ane sebagai konsumen Ninja 250FI di Bogor merasa kecewa/ bingung juga pas minta cek/ setting bagian injeksi, ada bengkel yang memberlakukan harga diluar jasa service ketika hendak service (motor ane masi gratis jasa service), untuk motor knalpot racing (aftermarket) dikenakan harga 150rb, sedangkan sebelum nya ane service ke bengkel kawasaki lain nya tidak ada ketentuan itu. jadi info nya tidak seragam.
    terima kasih mas leo..

  2. Ya ampun itu pemandangan indah banget, sumpah jalannya mulus abis, moga tahun depan bisa riding disana, amiin… Om leo kesana lagi tahun depan?

  3. Anjrit.. Lengkap dan lugas reviewnya om, serasa ikut memacu adrenalin di tkp, padahal cuma baca thok.. Mangstabh n keren.. #ngiler euy..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s