Bro dan Sis,
mohon maaf baru bisa upload artikel ini. Maklum hari kerja.
Pertemuan dengan Pak Abidin (General Manager Service and Motorsport YIMM) dan tim teknis YIMM berlangsung kemarin sore di bilangan Jakarta Selatan. Sembari berbuka puasa, diskusi berjalan dengan terbuka dan baik. Kedua belah pihak bisa menerima hasil pilpres dengan legowo dan tidak ada yang meminta pembahasan diulang. Halahh iki opo.
Selain saya, hadir pula bro Bie Hau (Indener No. 001 R25), bro Murray (R25 Owners Community, buat yang ingin join mari klik berita ini) dan bro Imam (blogger http://bengkelsepedamotor.com/ merangkap mekanik andalan importer moge Eropa)
Saya membuka diskusi dengan menjelaskan kronologi dan alasan saya menulis artikel tentang perbedaan tenaga R25 versi test media dan produksi massa.
Pak Abidin pun kemudian menjelaskan bahwa jawaban yang beliau berikan ke media pada waktu itu adalah on-the-go, tanpa sebelumnya sempat membaca blog saya. Itu sebabnya jawabannya terkesan general dan tidak berhubungan dengan pertanyaan yang saya ajukan.
Pak Abidin menjelaskan duduk persoalan kurang lebih sebagai berikut (kalau ada catatan saya yang tidak tepat mohon rekan-rekan lain yang hadir mengkoreksi):
Pada saat pre-production, Yamaha melakukan pengujian lapangan terhadap sejumlah unit test R25 yang diset memiliki konfigurasi yang berbeda. Diuji di berbagai wilayah di Indonesia dengan kondisi topografi, suhu dan kelembapan, ketersediaan bahan bakar, serta variable lain yang beraneka ragam. Informasi yang masuk dari konfigurasi yang berbeda ini digunakan untuk melakukan penyesuaian terhadap versi final produksi massal. Kebetulan yang dipinjamkan kepada kelompok media untuk pengetesan jalan raya (akhir Mei s.d. awal Juni) adalah R25 dengan salah satu konfigurasi yang ada, karena versi produksi massal memang belum tersedia.
YIMM sendiri berpegang pada statement resmi tenaga R25 adalah 36ps on crank. Baik pada brosur resmi, siaran pers ataupun pernyataan lain, YIMM tidak pernah menyatakan bahwa tenaga R25 adalah x HP on wheel. Hasil test di berbagai media yang menunjukkan angka on wheel adalah merupakan hasil jurnalistik media tersebut, bukan advertorial dari YIMM. Jadi data media yang menunjukkan angka 29 HP (6 Juni 2014) atau data yang mengindikasikan angka 27.38 HP (22 Juni 2014) tidak dapat di jadikan acuan bahwa unit produksi masal harus memiliki daya demikian, karena memang bukan statement resmi yamaha.
Pak Abidin mengkonfirmasi bahwa untuk semua unit mass production hanya memiliki satu konfigurasi final. Unit yang saya miliki adalah settingan mass production yang final dan harusnya sama dengan yang lain. Pada saat service pertama, tidak akan dilakukan perubahan setting ECU selain CO. Apabila konsumen R25 merasakan ada masalah YIMM lanjut Pak Abidin terbuka untuk menerima dan memeriksa keluhan konsumen R25 jika ada masalah.
Pilihannya buat saya sebagai konsumen yang juga kebetulan praktisi hukum:
- Kecuali saya bisa membuktikan power on crank tidak sebesar 36ps atau 35 HP, i dont have a case. Karena untuk data power on wheel, yang saya dapat data pembandingnya, Yamaha memang tidak pernah mengeluarkan angka resmi (tolong dikoreksi kalau salah).
- Data power puncak yang dikeluarkan oleh dua media (29.43 HP) dan (27 HP) tidak bisa saya jadikan dasar untuk menggugat bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap hak saya yang dilindungi oleh UU Perlindungan Konsumen (8/1999) pasal 4 huruf b dan c. Pasal tersebut menjamin hak saya untuk mendapatkan barang sesuai kondisi yang dijanjikan.
Saya kira disini akhir bab mengenai selisih tenaga R25 unit test media dan Mass Production. Bagi teman-teman R25 owner lainnya, masih banyak lagi yang bisa di explore dengan R25nya. Saya sendiri sudah 460 km aja nih odometernya haha. Nantikan artikel review R25 selanjutnya..
Have a blast with your ride !!
berarti yg ninggalin ninja 3 detik itu produk prototype bukan prod masal. gila bisa banget ngibul nya marketing YIMM
klo menurut saya info penemuan power berkurang di R25 ini sangat bagus khususnya untuk pertimbangan konsumen seblm beli..sebenarnya tidak baik buat pabrikan tapi mau bagaimanapun juga konsumen itukan RAJA
Wah jadi ketemu Bro Leo, Bro Bie Hau, Bro Murray.
Salam kenal.
http://bengkelsepedamotor.com/2014/07/24/ketemu-kawan-lama/
Paling logis r25 versi masproo di tes on the crank secara terbuka jadi motor r25 punya sapa kek org indonesia yg dah beli. Di bedah mesinya di test on the crank. Apakah sesuai dengan klaim 36 bhp itu?
Lalu konsumen yg mesinya di bedah dapet motor baru
Yamaha dah nipu 36 bhp on crank dengan catetan mesin prototype
Ngibul bgt
Pingback: Ngasih unit test yahh yang produksi masal seharusnya…!!! | Teras Belitong Blog
Jawabannya diplomatis banget.. Terkesan mencari aman dari statement yang pernah dibuat sebelumnya..
Dari awal jagoin kelebihannya dengan power 36 HP.. Intinya kalau begini masih lebih unggul Ninja 250FI, R25 biar dgn mesin & teknologi lebih baru masih blm bisa mengungguli Ninja 250..
Bro, dengan konfigurasi berbeda2 apa semua unit yg di test itu punya tenaga yg sama yaitu 36 PS on crank?
nah dah jelas sekarang konfigurasi yg berbeda sebelum mass produk yg membedakannya, artinya yamaha sudah memberikan setingan terbaik karena ni motor akan didistribusikan ke seluruh indonesia yg kita tau dikota besar di luar pulau jawa pun susah mendapat pertamax plus, ada pertamax aja dah untung, apa jadinya jika yg beli di plosok tpi bahan bakar yg tersedia hanya premium dgn konfigurasi yg 29 hp on wheel pasti bahan bakar juga berpengaruh, apa jadinya jika harusnya diisi minimum pertamax plus tapi malah dicekoki premium, ini akan membahayakan penggunanya bisa2 mesin malah nggelitik dan lama2 membuat piston seperti permukaan bulan malah bisa bolong
konsekuensi motor sport / r25 jelas bahan bakan oktan tinggi. jika pengen punya jg tapi bbm oktan tinggi nya ga ada ya resiko tanggung sendiri.
masih bisa dengan menaikan oktan rendah dicamput aditif atau apalah… pastinya tdk sesempurna murni bbm oktan tinggi dan konsekuensi ny
karna msh banyak user ingin performa yang tertinggi dari ; speed , power, torsi..
kalo msh pertimbangin irit n daya tahan .. silahkan setting pikiran – mental – kocek. wassalam
Telat baca artikel ini…. ternyata…. emang beda umit tes ride dan produk masal…. jadi lain kali kalau tes produk yamaha kudu ati-ati. Ga bisa dijadikan pegangan
GMT94 MICHELIN Yamalube Team konsisten ikut lomba ketahanan Suzuka 8 Hours http://motobikerz.com/archives/6510
Pingback: Kenapa yamaha cuma cantumkan spek 36PS on crank, toh konsumen juga ga bisa nuntut kalau meleset | Smartfaiz
wah kalo begitu yamaha jancok tenan, ane sebagai pengguna yamaha bebek juga ikut merasa kecewa atas kejadian yang menimpa bro leopold, jika dipikir pikir mendalam emang brengsek bin bangsat ini mulutnya YIMM jual produk gak sesuai sample yang diujikan, ane yakin seyakin-yakinnya YIMM emang sengaja memotong kurva pengapian(apapun lah itu istilahnya) setelah 10500 RPM supaya biar tetap dapat mengkonsumsi bensin miskin(tetapi YIMM sendiri tentu merasa very gengsi jika mengakui akan hal ini, masak motor buat kaum manager minumnya bensin botol beling), dan ane juga yakin unit test ride yang sering kena spyshoot itu adalah versi masspronya, sedangkan yang ditest media dan blogger adalah versi yang sesungguhnya tanpa acara potong memotong.
sekalian aja nanti jualan Yamaha R1 kurva pengapian juga dipotong saja setelah 6000 RPM biar klo jalan jauh tersesat gak bisa nemu pom berisi pertamax plus, bisa diisi sama bensin botol beling pinggir jalan. #FAKMEN
Bro. Last warning. Sampaikan pendapat tetap dg santun di blog ini.
ya beginilah bung Leo, akibat orang besar tidak memberi contoh rakyatnya maka masyarakat umum pun berlaku serupa. Sudah legowo menerima hasil? kalau belum, silahkan mengadukan ke MK (mahkamah kendaraan) ha ha
maaf bro leo, saya emang merasa sebel atas kejadian yg menimpa mzbro.
tapi soal cuts power, mungkin bro motogokil ada penjelasan http://motogokil.com/2014/07/25/prediksi-motogokil-power-on-crank-r25-masal-juga-turun-sekitar-1-8-hp/
Lah, kenapa YIMM menyodori pihak media salah satunya otomotif versi prototype? Sama aja kalo gini pembohongan publik. Namanya si YIMM udah ngasih bahan untuk diisebarkan ke publik. Seharusnya YIMM setidaknya bilang sebelumnya. Yang ditest itu harusnya yang udah final! Gimana sih, walau engga salah secara hukum tapi customer kecewa. Kalo gini, mending ane ambil N250FI atau Z250FI aja. Mudah2an YIMM mendengar para customernya.
Benul sekali bro..
Abis itu medianya jd kambing hitam wkwkk
Ati” om leo, ntar ente jg bisa senasib ama kambing item yg lain 😉
btw kenapa postingan saya disensor ya ? 😈
padahal cuma nanya buat apa buat 2 silinder klo peak cuma 10500rpm 😉
padahal sebelum ada artikel sunat masal ini, hati sudah mantap 99% nunggu r25 versi abs, tapi sekarang dengan bangga saya katakan nama saya sudah masuk daftar tunggu ninja250fi abs!!!
kok ga dibahas lanjutannya>> aapa s
Pingback: 36.0PSの真実 【YAMAHA】YZF-R25 | ばいくちゃんねる
jadiii ksimpulannya ymki promo iklan dgn barang prototype tp yg dijual barang mass production.. gtu ajah kok repott, 53jt dpt 36hp on wheel ngimpiii..
Numpang koment… Kemarin saya sudah test r25 std dan ninja knalpot full system… Tetep R25 lebih kenceng.. Hehe
Sy pemakai pemula r25, yg namanya pabrik tdk mungkin 100% jujur, selalu mengaku kecap no 1, ya terima nasib aja. Kelebihan dan kekurangan pasti ada. Setidaknya orang2 seperti bro leo sangat membantu memberikan info yg netral kepada pembaca, trims bro leo.
haduh kecewa nih sama yamaha , hampir saja mau ambil r25 kalo tau gini saya beralih ke N250fi , karena yzf-r25 bisa di katakan overprice kalo power nya kendor utuk mass pro , rugi udah bohongin sama brosur
kelihatan bgt klu sales kawasaki pada BC disini, baca artikel ini dari awal….walau power mass pro memang turun di 27 PS on wheel setelah 10500 rpm…masih tetap diatas ninja yg cm 26 PS… inget yg ngomong 36 PS on wheel berarti belum bisa baca artikel dgn baik, saran saya…sekolah SD tamatin dulu, dasar sales..pfft