Pada artikel kedua mengenai Z1000 ini saya akan fokus pada karakter tenaga dan torsi dari si Predator.
Sudah melakukan test ride cukup intensif dengan Z1000SX (alias Ninja 1000), Z1000 edisi 2010, dan Z800 saya menghampiri new Z1000 dengan prasangka dan praduga tertentu mengenai karakter tenaga. Apalagi saat membaca bahwa Kawasaki mempertahankan mesin yang sama untuk new Z1000.
Dan ya, pada saat anda menyalakan mesin memang tidak terasa perbedaan serius.
Desing halus 4 silinder besar Kawasaki mengisi udara. Padat pada frekwensi rendah.
(video engine sound)
Tapi begitu 1st gear hit dan throttle gas ditarik, saya tahu saya salah.
It is a different Z.
Tenaga ringan sekali melesat naik. Jeda seperti yang ada pada Z1000 2010, Z1000SX dan Z800 tidak ditemukan. Bro Rano ASR, rider Z800, bertukas “gila enteng banget naiknya”. Hal ini diiyakan juga oleh Pape Setiawan, salah seorang owner Z800 batch pertama di negeri ini. Bro Rully, Captain NEX 250R yang sekarang membesut ZX6R berujar hal yang sama “ringan bro tarikannya”.
Jika anda predator, sergapan pertama sangat menentukan. Semakin lama anda mengejar buruan maka kesempatan anda mendapatkan mangsa akan berkurang semakin banyak. Dan Kawasaki memikirkan itu.
This Z will just jump.
Mesin berkapasitas 1,043cc ini mengalami perubahan setting yang signifikan. Kawasaki merubah throttle response dengan mengembangkan set-up ECU yang bebeda, memasang intake camshaft yang baru dan merubah timing, memodifikasi airbox agar alur intake udara lebih padat, re-mapping ECU utk memperbaiki manajemen pelepasan tenaga, membuat konektor di ke-empat silinder untuk mencegah pumping loss dan memasang konektor di header knalpot.
Kesemua ini dilakukan untuk mengejar performa tenaga di range bawah dan menengah, namun tetap dengan power delivery yang smooth dan tidak menyentak seperti naked Eropa.
Ini seperti memotong butter/mentega (bukan margarin ya) dengan pisau tajam yang panas. Smooth tanpa jerkiness, memotong dengan mudah.
Menaikkan gas melepaskan tenaga lebih jauh anda akan merasakan sensasi yang sama kalau mengendari sport cc besar, tenaga terlepas tidak dalam deret hitung yang linear (1, 4, 16, 64, …)
Tubuh anda akan tersentak ke belakang. Perspektif ruang melompat ke depan. Enak sekali.
Bagaimana dengan nihilnya Traction Control dan Power Mode om? Bukannya Ninja 1000 alias Z1000SX juga sudah diperlengkapi, padahal beda harganya hanya 10-15 juta?
Disini memang saya berbeda pendapat dengan Kawasaki. Di dalam situs resminya Kawasaki ingin menghadirkan pengalaman berkendara dengan fighting spirit bagi experienced riders. Itu sebabnya Z ini minim kedua kontrol elektronik di atas. Saya kebetulan cukup hapal dengan kondisi jalan raya dimana pengetestan dilakukan. Dimana bahaya dll. Namun secara umum, experienced ataupun engga experienced, kondisi jalan raya, apalagi di Indonesia sulit diprediksi. Problemnya seperti: tikungan yang tiba-tiba berpasir, licin karena tumpahan solar, aspal tertutup tumpahan tanah merah dari truk. Dengan tenaga 141 HP, memiliki traction control, pada detik-detik tertentu bisa mencegah sliding dan menentukan nasib sang pemilik kendaraan.
Anyway, penasaran dengan perbandingan panjang nafas per gigi saya coba menarik gas hingga batas redline.
Gigi satu top speed di 104 km/jam
Gigi dua didapatkan di 139 km/jam
Dan Gigi ketiga di 166 km/jam
Memang nafas Z1000 lebih pendek sekitar 7 sampai 10 km/jam di setiap giginya dibandingkan Ninja 1000 (Z1000SX). Namun nafas yang pendek ini terasa lebih padat dan berisi tanpa ada kurva drop RPM 7000an seperti kelemahan Ninja 1000.
Bro Kobay, seorang blogger kondang (yang juga rajin kondangan) berkomentar “ini motor terenak yang gue pernah coba”. Ini komentar yang diberikan tidak dibawah intimidasi lho.
Dan saya setuju. The best power delivery untuk Z series.
—————————
Next Artikel: Kawasaki Z1000: Ergonomi dan Handling – Short Trip to Cipanas
kura2 yang buas
Ada saya disebut, ada saya loh … 😀
http://kobayogas.com/2014/07/15/renault-clio-sport-3-0-v6-phase-2-probably-the-fastest-clio-ever/
Tepatnya, ini motor (berkubikasi besar) terenak yang pernah ay coba, meskipun mungkin akan agak menjemukan jika dipakai sering sering karena tidak berkarakter dan tanpa perlawanan seperti Big Bike Italia, tapi frankly speaking, u just cant go wrong with this Z… nikmat…
pas nunggangin sih enak..yg ngga enak kan pas belinya
Setuju 😂….
Cieee blogger kondangan
iya suka ke kondangan 😀
kobis kobis..
enak wong tinggal minjem
kkekeke
Mantab Om ulasannya….
Oh ya sy mau nanya Om ttg ninin fi minor change kira2 kpn dirilis???
Thanks
Absen dulu baru baca, hehehe
Nah ini kalimat yg cukup membuat khawatir calon buyer z1000: “Problemnya seperti: tikungan yang tiba-tiba berpasir, licin karena tumpahan solar, aspal tertutup tumpahan tanah merah dari truk. Dengan tenaga 141 HP, memiliki traction control, pada detik-detik tertentu bisa mencegah sliding dan menentukan nasib sang pemilik kendaraan.”
Semoga tahun depan ada revisi penambahan TC dan Power Mode dari kawasaki. Memasang TC aftermarket sepertinya bukan pilihan yg sempurna.. 😦
Utk ukuran 1000cc tanpa power mode agak serem bagi rider yg loncat dr kelas 250cc tanpa experience yg cukup dan matang. Sempet nyoba di sentul saat 40kpj gigi 3 jambakan setan pas gas dihentak sedikit saja masih berasa. Luar biasa!!!
New Tiger terfoto!
http://kobayogas.com/2014/07/16/hot-spy-shot-tiger-di-jalan-raya/
Om kobay mana artikel impresi terhadap Z1000nya?
Iya sore ini, krn om Leo dah keluar baru saya hehee
emang kalo suka kondangan pasti cicip semua kulinernya, wajar penilaian Z1000 sangat “enak” #apasih 😆
enak ya dapet jalan kosong gitu 😀
Meskipun tidak se”LIAR” motor italia… Setidaknya z1000 sudah membuat standart baru di kelas street fighter…
Sedaap! Btw itu mtr warnanya orange apa merah sih?
Pingback: Test Ride Singkat: Kawasaki Z1000, Surprisingly Surprise…!! (Mega Gallery) | KobaYogas.com| Your Automotive Blog
yang moto siapa ya? wow lampunya terangggg
projie..projie cuy…!!lol
ajib mzbro…:)
Review nya memang selalu MANTAP,,
Kali ini yg fotoin saat melaju siapa Om?
Yang fotoin naik mobil kah??
cakep bener ini z1000. unik dan liar design nya. manteb!
http://autoblog-11.blogspot.com/
enak mana om sama motor empi agustusan merk ngitaly?