Review MV Agusta Brutale 800: the Younger and Wilder in the Brutale Series

Selamat hari Minggu siang..

Sudah terlebih dahulu melakukan test ride atas Brutale 1090R, saya awalnya tidak terlalu antusias untuk mereview Brutale 800. Ada semacam sikap “gw udah kenal dengan abang loe kok”. 4 Silinder 1090 cc vs 3 silinder 800 cc gitu lho …

IMG_2443-001

Sampai kemudian saat mengantar teman ASR ke MV Agusta untuk membeli Rivale 800 saya mulai tergelitik dengan satu pertanyaan.

Mengapa MV Agusta menurunkan mesin Brutale 800cc 3 silindernya ini ke jajaran andalan teranyarnya mereka: Rivale 800, Dragster 800 dan Tourisme Veloce 800. What is so special with the engine?

Okelah, setelah kontak-kontak dengn Bro Steven dan Mbak Rifka, 3 hari kemudian Brutale 800 pun dibawa mengarah ke BSD-Alam Sutra untuk dipelajari dengan lebih baik.

IMG-20140216-01491

DANN… cakep bener…. selama hampir dua hari weekend hujan tercurah lebat tiada henti. Hadeuhhh…
Hanya meninggalkan window kering beberapa jam. Ya wiss ga apa2, cukuplah utk test ride..

IMG_3815

KESAN PERTAMA
MV Agusta dikenal dengan warna khas Silver-Red. It’s their corporate color. Pada unit Brutale 800 yang direview saya mendapat yang White-Blue Italia, tapi kok malah suka dengan yang ini ya. Kesan sporty, dynamis dan muda (ga boleh protes) justru lebih terpancarkan keluar. Seperti juga saat melihat abangnya, saya selalu terpana dengan desain tanki brutale yang lebar berotot dan gagah, namun juga aerodinamis pada saat yang sama.

IMG_4007 IMG_20140223_162247

Tidak habisnya saya menikmati garis desain Brutale 800 mulai dari air ram depan, tangki yang teduh membulat, one piece leather seat hingga pada buritan belakang yang sporty dengan tulisan TREPISTONI yang memperingatkan kita bahwa ada konfigurasi yang berbeda dibalik desain halus ini.

IMG_3792

Trellis frame membawa kesan kokoh kekar apa adanya. Tidak ada yang perlu disembunyikan. Knalpot susun tiga menjadi trademark dan penanda MV Agusta dengan mesin 3 silindernya yang khas.

IMG_4001

Kaki bisa menjejak dengan 100% sempurna. Posisi footstep tidak terlalu di belakang seperti pure sport YZF-R6, cukup nyaman sehingga ruang bergerak kaki cukup lega. Footstep B800 lebih lebar dan nyaman, berbeda dengan footstep abangnya yang cukup sempit.

 

KARAKTER TENAGA
Baiklah engine on…

IMG_3960

Suara timpang 3 silinder terdengar menderum. Tenang, dengan ketenangan yang mengintimidasi. Anda penuh antisipasi. Seperti detik-detik yang berjalan lambat menjelang sebuah perkelahian. You know something is going to happen…
Brung-brung—brung-brung-brung-

IMG_3966

Menggunakan motor besar anda perlu punya jari yang kuat sekaligus lentur untuk mengendalikan kopling. Pada 3-4 jari kiri kita terletak perbedaan antara riding yang nyaman atau nyungsup di tikungan.  Kopling relative enteng. Lebih berat ketimbang 2 silinder lain, namun lebih ringan ketimbang ZX6R. 

Revving up motor ini berjalan melonjak di depan antisipasi kita. Liar…

Ketika saya berasumsi Brutale 800 adalah versi jinak dari Brutale 1090R, karena cc dan jumlah silinder yang lebih kecil, saya salah. Salah besar.
Brutale 800 is the lighter, younger yet wilder brother of B1090R.

Fullscreen capture 22022014 232237-001

Karakter yang sangat responsif sejak derajat pertama throttle gas diputar. Kalau anda mengendarai 4 silinder akan ada momen yang harus dibangun, pada RPM di atas 4000 biasanya, sebelum tenaga bulat melesat. Pada Brutale 800, all the horses run much earlier.

This is simply the king of wheelie. Dia wheelie sesuka hati anda membawa. Saya menaikkan traction control ke tingkat full atau level 8. Masih saja wheelie meskipun hanya sebentar sebelum ECU memerintahkan mesin utk mengurangi supply tenaga.
Oke Oke… itu untuk tenaga bawah, tapi tenaga puncaknya tentu kalah dong dengan 4 silinder…. Dan lagi-lagi apa saudara-saudari? Saya salah ..
Tenaga lebih cepat selesai memang di setiap gigi dibanding Brutale 1090R, tapi lihat dong.
Gigi satu top speed diraih di 114 km/jam

Fullscreen capture 23022014 03125

Sedangkan gigi dua, kalau Brutale 1090R top speed diraih di 158 km/jam, Brutale 800 meraih puncak kecepatan di 157 km/jam. Tipis sekali bukan…

Fullscreen capture 23022014 03808

Dan sensasi akselerasinya khas sekali. It combines the best of two and four cylinders. Responsif di bawah, bertenaga sampai ke atas.

 

HANDLING
Saat anda melemparkan kaki kanan untuk menaiki Brutale 800 pertama kalinya, kesan besar dari guratan tanki sangat kuat. Tapi begitu motor mulai berjalan dan kita kendalikan, beda sekali….

IMG_3873

“Wah gila enteng banget bro” tukas bro Ricko yang biasa membesut GSXR600R.

Bro Ricko

Bro Ricko ASR

Saya kira ada beberapa factor yang menjelaskan. Pertama, dari segi bobot, Brutale 800 ini memang 16 kg lebih ringan dibandingkan abangnya Brutale 1090R (167 vs 183). Bayangkan 800 cc, 3 silinder, dengan ledakan tenaga 125 HP di bobot hanya 167 kg?
Belum cukup dengan itu, Brutale 800 berbekal wheelbase yang lebih pendek (1380 vs 1438) dibandingkan Brutale 1090R. Dan ketiga, tinggi seat yang hanya 810 mm membuat B800 lebih rendah 20 mm dan mudah dikendarai ketimbang B1090R.
Bagi biker yang sudah terbiasa mengendarai motor ber cc besar, Brutale 800 menawarkan handling yang jauh berbeda. Bersahabat..

 

PROs:

  1. Electronic control yang superior. Ada akses terhadap Power Mode dan Traction Control yang cukup dengan sentuhan ujung jari, on-the-go. Tanpa harus menekan-nekan tombol keras di dashboard seperti Brutale 1090R. And they do work. Di seputaran Summarecon Serpong yang berpasir, mudah sekali kita mengalami slide saat membuka gas motor, dan seketika TC comes to the resque.
  2. Compact, ringkas dan padat. Masih sulit memahami bagaimana tenaga begitu besar datang dari motor begitu ringkas. Ide bahwa moge itu harus segede gaban, besar sulit dikendalikan dan berisik gila-gilaan itu perlu dibuang jauh-jauh. Mesin 3 silinder 800 cc nya adalah magic. Peninggalan Claudio yang tak heran kemudian diturunkan pada line-up berikutnya dari MV yang akan dating.

CONs:

  1. Indennya lama banget. Bisa jadi PROs atau CONs. Buat yang tidak sabar bisa pindah kelain hati. Tapi juga bisa membuat memiliki Brutale 800 ini kebanggaan tersendiri. It is not just about money (a lot of money that is) tapi juga tentang life achievement.
  2. Motor yang kurang nyaman untuk dipakai berboncengan. Meskipun tapak sadel cukup lebar dan menjadi satu, namun begitu dipakai berboncengan handling berubah drastic. Saya kira ini disebabkan oleh motor yang ringkas dan centre of gravity yang sangat ditaruh didepan. Harus berboncengan dengan pillion yang ringan, kompak dengan kita dan mengerti motor.

FINAL CONCLUSION
Hati saya jatuh pada Brutale 800 ini. Momen saat motor kembali ke markas MV Agusta Indonesia, ada yang terasa sudah menyatu dan kemudian diambil dan hilang.
Ini tidak saya alami dengan Brutale 1090R. Mungkin hanya selama 3 hari bersama. Tapi 3 hari itu sungguh meninggalkan banyak dampak yang menuntun saya bisa menulis review ini dengan sepenuh hati meskipun sudah sebulan waktu berlalu.
Kekuatan dan keindahan. Brutale 800.

IMG_3827

Advertisement

31 thoughts on “Review MV Agusta Brutale 800: the Younger and Wilder in the Brutale Series

  1. ringan,kompak dan powerfull.ndak rugi desainer MV Agusta susah2 merancang mesin 3 cyl.hampir semua review memuji F3 dan B3.sekarang terbukti yg punya warung keracunan juga kaya Indobiker yg keracunan F3 sehabis keseringan nyoba.semoga besok2 bisa kebeli.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s