Selamat hari sabtu pagi….
Karena sudah beberapa kali ditanyakan oleh pengunjung blog ini baiklah artikel review KLX150L di upload duluan memotong antrian artikel lainnya hehehe..
Begitu tiba di tangan Sabtu lalu, hari Minggu saya coba bermain sejenak untuk mengerti apa sih yang dijanjikan oleh Kawasaki melalui KLX 150 L ini.
Seperti di artikel sebelumnya, saya jelaskan bahwa saya tentu memiliki bias-bias saat melakukan test ride:
1. Saya berat badan 90 kg, tinggi 174cm. Mungkin bukan postur yang ideal utk jadi rider KLX150L ya hehe
2. Sehari2 utk ngantor (65 km pp) saya pakai Kawasaki Er6n yang sdh hampir tembus 11,000 KM dalam waktu 7 bulan. Lebih terbiasa dengan motor berat (berat Er6n 219 kg, KLX 150L 108 kg) dan bertorsi cukup besar (ga usah dibahas hehe)
3. Jangan diketawain ya. Saya belum pernah, sampai setua ini, naik motor trail, sama sekali.
Jadi saya bukan off-roader, enduromen yang tentunya akan lebih maksimal dalam melakukan test ride. Saya hanya orang biasa, pengendara motor kebanyakan yang tidak memiliki skill khusus. Tapi harapannya justru review saya bisa memberikan gambaran bagi mereka yang mempertimbangkan beralih menggunakan entry-level trail ini. Baik untuk keperluan menaklukkan jalanan Jakarta yang ancur-ancuran atau penuh polisi tidur, ataupun untuk mulai bermain off-road.
Baik, kita mulai.
FIRST IMPRESSION
Kesan saat pertama kali melihat KLX 150L: Langsing dan tinggi. Dengan tinggi seat 875 mm dan berat kosong 108 kg, KLX 150L adalah yang terlangsing dan tertinggi di kelasnya. Tanpa lemak dan aksesori yang tidak perlu.
Untuk perbandingan saja berat Honda CB150SF dan Yamaha New Vixion di kisaran 129 kg. Dan tinggi seat mereka: 790mm.
Melemparkan kaki melewati seat, kedua kaki setengah jinjit. Berkat berat 90 kg, shock jadi sedikit turun hahaha..
Saat berada di atas KLX dan swiveling ke kiri dan kanan, meskipun centre of gravitynya tinggi, namun tetap terasa ringan perpindahan titik berat motor.
TENAGA
Start the engine….wohhh kecil banget suaranya. Dengan vibrasi dan suara yang minim, di balik helm dan balaclava saya sempat mengira engine masih off…halus..
Masuk gigi satu, putaran handle gas dikanan sepertinya memang disetel agak jauh. Setelah beberapa waktu terasa sih manfaat setelan agak jauh, untuk control gas yang lebih presisi.
Motor bergerak sigap.. tapi lho kok sudah minta pindah gigi. Torsi tebal, tapi cepat habis. Begitu pula menaiki kecepatan yang lebih tinggi, cepat habis dan minta pindah giginya. Mungkin ini khas trail yang pendek-pendek nafasnya.
Saya coba di lintasan lurus 700 meter, di 400an meter pertama sudah di 110km/jam, tapi setelah itu sudah tidak bisa naik lagi meskipun sudah nunduk2 dan ngedan…
Interupsi bang Leo!! yang bener aja dong! itu kan trail bukan road bike.
Oke.. oke, kita coba keluar dari jalan aspal, dan masuk ke dirt.
Meskipun bersuara lembut, KLX 150 L memiliki tenaga yang handal memasuki jalur off-road. Awalnya sempat tidak yakin, tapi ternyata torsi bawah KLX yang tebal mampu meluncurkan motor menaiki tanjakan yang membatasi aspal dan lintasan potong di area BSD.
Nafas yang pendek setiap gigi memastikan motor selalu dalam torsi maksimal dan siap untuk digunakan.
HANDLING
Hebat… tidak bergetar, kendor ataupun hilang kendali saat melintas di tanah merah, lintasar berumput ataupun akar-akar pohon.
Empat contributor disini:
1. Suspensi yang superior untuk kelas 150 cc
2. Rem monopod yang mumpuni
3. Sasis yang fleksibel pada saat melepas power atau menyerap tekanan
4. Ban kembang tahu yang sangat nge-grip (meskipun tau dah tahan berapa lama ya)
Seumur-umur belum pernah naik trail, awalnya saya ragu. Namun keraguan itu hanya untuk beberapa menit pertama. Selanjutnya sudah hajar bleh..
Melintasi dirt dan grassy track, pada kecepatan 50-60 km/jam, gejala ngebuang kanan-kiri (side force), terhitung minimal dan mudah dikoreksi. Enak banget…
Meloncati akar-akar pepohonan yang melintang miring dan tak beraturan, KLX 150 L tetap tenang dan tahu apa yang harus dilakukan. Tidak ada gejala limbung.
KLX 150 L UNTUK PENGGUNAAN HARIAN
Bisa bangett… saya test KLX 150 L untuk ngantor hari Kamis kemarin melewati rute BSD-Bintaro-Pondok Indah-Blok M.
Handling menghadapi kemacetan: ringan sekali. Meskipun tinggi, radius putar KLX tergolong kecil, sangat memudahkan saat menghadapi mobil yang berjalan tidak lurus pada jalurnya. Karakter tenaga juga bersahabat. Kalaupun harus memasuki jalan tembus perkampungan karakter KLX yang kecil dan tidak belagu sangat menunjang.
Postur yang tinggi membuat kita mendapat visibility yang lebih baik atas kondisi jalan di depan. Saya bisa memutuskan lebih awal jalur yang akan dipakai ketimbang saat menggunakan si Spacy. Kalaupun tiba-tiba dihadang oleh lubang jalanan krn sebelumnya tertutup mobil di depan, kita cukup confident untuk menghadapinya. Polisi Tidur, ayo bawa sini, meski tetap terasa namun jauhh lebih nyaman dihadapi ketimbang menggunakan Spacy, bahkan Verde (Er6).
PROs:
1. Dengan harga bersahabat, anda mendapatkan suspense, roda, chasis, rem yang baik untuk kelasnya.
2. Penakluk kondisi jalanan di Jakarta yang tidak terduga. Banjir, lubang jalanan, polisi tidur mari kemari…
3. Irit bener, baru sekali isi, saya dapat rerata 1 liter untuk 42 km (Shell Vpower)
CONs:
1. Tenaga dan tenaga. Kalau akan digunakan untuk harian ataupun off-road sebaiknya diupgrade. Beberapa rekan yang pernah komentar, seperti bro Imam Sadikin, menyarankan ganti kampas dan per kopling dengan punya Tiger, ganti karbu, tambah sprocket belakang dll.
2. Menurut saya exhaust yang sudah menggunakan catalytic converter juga berperan menyunat tenaga, perlu berburu knalpot aftermarket hasil riset. Jangan ngejar suara berisik bro.. ga jamannya..
3. Kalau berat anda melebih 80 kg sebaiknya ada menurunkan berat badan atau ganti ke KLX atau sekalian KX 250. Motor langsing ini juga untuk mereka yang langsing.
FINAL CONCLUSION
Anda beli motor sport jika anda ingin riding faster (lebih cepat).
Anda mengendari tourer bike kalau anda ingin riding farther (lebih jauh).
Tapi kalau anda sudah jenuh dan ingin mengeksplor alam dan hidup anda lebih dalam dan luas, buy a trail, and KLX 150 L is a very good start. Anda akan melihat dunia otomotif anda bukan hanya apa yang ada di atas jalan raya, anda akan melihat dunia yang terdiri dari pilihan yang lebih luas, tanpa batasan.
Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca, ditunggu masukan dan komentarnya.
Salam dr yg jadi kepengen KX250.
mantap
makasih bro….
blom pernah naik trail juga, secara motor anti-mainstream, di samping emang harganya belum ‘lazim’ untuk sebuah kendaraan harian, tapi jadi penasaran nih pengen nyoba 😀
Sama dunk, Om Leo pinjem dunk buat tes ride 😀
http://motorrio.com/2014/03/15/yamaha-r15-batal-launching-v2-yang-dilaunching-disini-yang-v3/
Ngiler gantungan kuncinya…
Artikel yang sangat bagusss…. Seperti membaca JK Rowling’s preamble hehhee…
Josss
Wah verde jadi harian nih skrg? Spacy ditelantarkan dong?
http://kobayogas.com/2014/03/15/pojok-test-ride-full-review-honda-cbr-250r-2011-part-ii-end-design-dan-handling/
yg di gambar , tuh cewe2 mpe pada kaget bang..krn ridernya apa motornya ya..
http://masshar2000.com/2014/03/14/tentang-lorenzo-apa-kata-vermeulen-mantan-rider-suzuki-rizla/
http://masshar2000.com/2014/03/14/tentang-lorenzo-apa-kata-vermeulen-mantan-rider-suzuki-rizla/
yg di gambar , tuh cewe2 mpe pada kaget bang..krn ridernya apa motornya ya..
http://masshar2000.com/2014/03/14/tentang-lorenzo-apa-kata-vermeulen-mantan-rider-suzuki-rizla/
itu taman ….bkn jalan, mangkane kaget kabeh 😀
jd pngen keracunan…
Om Leo kl dipake boncengan brdua apa gak sempit , tuh ? Udh dicoba blm ? 🙂
Baru pertama saya komentar disini, setelah sekian lama hanya membaca saja setiap artikel yg om Leo buat. Hehe.
Jadi tertarik pengen KLX, setelah baca artikel ini. tadinya pengen Yamaha New Vixion.
Minta pendapatnya om, Kira-kira motor untuk harian untuk saya yg tingginya 178 cm dengan berat 60 kg.
Kalau KLX pake ban biasa apakah harus diganti dengan peleknya?
Terima kasih om Leo..
mas nugroho di malaysia lg ngetren bgt bgt motor trail buat harian.disini ad klx yg dh upsdown dgn ban yg buat motor harian..
kayaknya gak ada indikator bensinnya, bikin repot.
wah, om leo jinjit juga yaa pake KLX
Hot, Honda CB250 Motor Polisi Arab (banyak foto), cocok buat mesin Next Tiger
http://monkeymotoblog.wordpress.com/2014/03/15/hot-honda-cb250-nighthawk-motor-polisi-arab-saudi-please-ahm-bawa-mesinnya-buat-next-tiger-
Titip bang Leo… Btw pindah posisi tuh kamera hehehee…
http://kobayogas.com/2014/03/15/pojok-video-honda-cbr-250r-journey-saving-bonsai-biker/
Jalur ane d cileungsi banyak banget buat adventure trail… Yg hampir tiap minggu ane liat motor trail…. Jd kepengen, sayang ane diatas 85kg….
Artikel khas leopold sang pujangga otomotif… Kereen….
Wuih ngiler banget bro liat reviewnya.
KX 250 ?? Hajaarr skalian Pak.. 😀
Gantungan kuncinya bleh tuh Pa Leo haha
Mau? ini bekasnya Bianka. Ambil aja.
Kalo dikasih mah mau aja ga nolak wkwk enggalah bcanda sya, klo di ksih ke saya nanti Pa Leo ga bsa nginget Bianka lgi hehe lgi pula saya jauh di Bogor..
keren,pengin jadine,hihi
Regis ikutan test ride om?
mas leo.klo di malaysia malah lagi ngetren pake bgt motor trail dibuat harian.tpi dgn ban motor biasa bukan ban tahu..kebanyakanya malah pada bergaya bgt yg make trail..boleh dibilang byk bgt yg menggunakn motor trail buat harian.bocah bujang2 jg pada gila gilaan modifnya.ap di indo blum ngetren yah
Di Indo udah ngtrend bang dari dulu baik trail maupun supermoto. Disini kita ada Supermoto Indonesia (SMI), Kracker (Kawasaki Dtracker Community), dan SMOG tentunya. https://www.facebook.com/groups/kawasaki.dtracker.community/
memang saya akui klo di indo memang lg ngetren.tpi sifatnya blum menyeluruh kya di sini..klo disini kn ibaratnya gampang bgt liat yg supermoto kya liat bebek
ya anda benar, disini kebanyakan weekend warrior.
Sepertinya slogan landie you can go fast, i can go anywhere berlaku juga buat motor ini
Testimoni : 700 Kilo Bersama KIT Chainlube
http://rezaholic.wordpress.com/2014/03/15/700-kilo-bersama-kit-chain-lube/
KLX150L dgn perbandingan gigi yg rapat dan bobot yg ringan akselerasinya cepat walau Topspeednya rendah untuk ukuran 150cc.cuma bila dijalan aspal pakai ban tahu harus extra hati2 diatas 80Km/jam.grip ban tahu kurang bagus diaspal(ngerem dan berbelok)
KLX 250 saja om buat menjelajah lebih cocok. kalo KX250 om yg besar bisa terbang loh.!! 😀
Bener tuh, kx juga gak cocok pake menjelajah. Cuma cocok di sirkuit sama mesin cpt overheat gara” powernya gede banget..
Wow,, info yg menarik….. (y)
klo dibandingkan ma D tracker 150 nyaman mana y om bwt harian??ato nunggu versys 250(komporin KMI dunk om,biar dimunculin,hehe).coz old vixie semakin terasa keras ja ke pinggang bantingan suspensinya(karena umur nih),hehe
klo tinggi 165 bisa recomend ga mas leo?
kliatan kecil ya motornya
artikelnya bagus bgt, maaf saya copas kalimat terakhirnya di fb saya. kalimatnya mengilhami
Silahkan mas hehe
Untuk kalimantan timur belum di kasih kuota cuman di kasih unit perkenalan bang… Cape deh… Saya inden hampir 2 bulan belum datang…
ulasanmu nikmat betul om 😎
baru dp p[engin segera nyoba tantangan baru, very chalange bro !!
Cucoook !!
KLX motor paling nyaman yang pernah saya punya. Jalan aspal, tanah, lubang, polisi tidur sampe polisi yang udah bangun pun hajar !! Salam Satu Jalur.
Selamat mas buat doorprize nya 😀
cocok kah ndak Untuk berboncengan dengan anak dan istri ?
Pertanyaan yg sama dan belum sempat ada yg ulas nih mas, apakah recomended untuk berboncengan si klx ini ? Soalnya keliatannya kecil dan ramping gitu.
klo menurut saya sangat tidak recomended utk bocengan, apalagi untuk anak istri. untuk sendiri aja burit bisa sakit klo agak lamaan dikit heheh
Thanks review nya mas bro. Sudah lengkap. Sy rencana jg mw ambil KLX
mantap banget reviewnya masbro LENGKAP,ane sebenernya udah niat pengin saat ini ane masi pake ninja r rencana mau ganti klx l baru tp bini ngedumel,katanya emang rumah kita d hutan wkwkwkw,mau ane bujuk2 sogok pake uang biar dpt ijin kebeli klx l….
om leo saya pernah make yang tipe S, apa bedanya? tipe s dan l nafasnya panjangan mana?
punya saya di rumah malah dah dipreteli buat offroad,jadi ga nyaman buat harian coz suara knalpotnya yg berisik hehe 🙂
knalpot aftermarket hasil riset knalpot yang gimana tu?
ngiler aku, keracunan
semangat, besok ke diler aahh.. tks mas bro
mas bro saya mau tanya knapa kawasaki saya cepat bngt berasap padahal piston udah ganti baruu
another racun 😀
kalo tinggi badan 160 cocok gak ya naik trail
Artikel mantep bgt ini, inspiratif, jelas, dan menarik krn ditambah foto-foto yg real bkn sekedar dari mbah google…
Ane baru ambil new klx 150, udah dibawa harian dan overall sependapat dgn bung leo!
Respect!!! ✌
wah saya kok jadi tertarik untuk beli motor klx 150 series yah.. selain rada irit performance motocross biasanya lebih joss, btw thanks reviewnya mas ..
jadi makin yakin pengen ganti ke klx, smoga cpet2 dpet rezeki buat beli ini klx 😀