Test Ride – Kawasaki ZX6R

Selamat siang Bro dan Sis ..

Bulan-bulan ini sulit sekali untuk melakukan 2 posting setiap pekannya. Pekerjaan tetap terbawa saat weekend dan menyita pikiran yang seharusnya bisa dikosongkan untuk menulis.

Memasuki akhir minggu pertama Ramadhan, semoga rekan-rekan yang menjalankan puasa semakin dikuatkan ibadahnya dan berlimpah berkah dan hidayah dr Allah.

Pagi ini, dibawah cuaca yang cukup mendung dan jalanan yang masih basah dr hujan semalam, saya berkesempatan nongkrong dengan teman2 ASR (Always Safety Riding) di Flavor Bliss Alam Sutra.

Flavor Bliss kala malam. Parking Lot yang luar biasa luas membuat tempat ini nyaman utk Kopdar.

Flavor Bliss kala malam. Parking Lot yang luar biasa luas membuat tempat ini nyaman utk Kopdar. Foto dr official website alam sutera.

Cuaca yang mendung dan cenderung gerimis mengurungkan niat kami utk melakukan ritual morning ride seperti biasanya. Mengisi waktu, saya meminjam ZX6R besutan Pape ASR. Pape ini sebenarnya singkatan bro dan Sis : Pak Penasehat hehe, nama asli Bro yang murah senyum ini adalah Setiawan Tjoa.

Pape diatas Ducati SFnya Bro Teddy

Pape diatas Ducati SFnya Bro Teddy. Ini slow ride utk photo session, maafkan kalau kurang safety.

IMG_20130714_075530

Riding Position

Duduk diatas motor berkapasitas 600cc ini, posisi duduk kurang lebih sama tingginya dengan GSXR-600. Setengah telapak dari kedua kaki bisa menapak dengan baik. Oh ya tinggi saya standar saja, 174cm.

Bobot ZX6R hanya 20 kg lebih berat drpd Ninja 250, padahal 2 silinder lebih banyak dan 350 cc lebih besar lho. Namun mungkin karena ZX-6R lebih tinggi, saya merasa bobot tersebut terasa lebih signifikan. Mungkin juga karena merasa hati2, ini motor pinjaman, hehe.

Sebagai genre sport murni, ZX6R posisi ridingnya cukup agressive walaupun tidak semenunduk GSXR-600. Stang jepit yang berada di bawah yoke membuat posisi pergelangan tangan hanya sedikit lebih tinggi dr pinggul.

IMG_20130714_082201

Engine on, suara derum khas inline four terdengar rapat dan merdu. Knalpot yang sudah aftermarket, Akrapovic, membuat semburan udara buang terdengar bulat dan koheren.

IMG_20130714_075542Disarankan oleh Pape utk ride test keluar area parking lot yang lengang, sayapun menghela ZX6R memasuki lintasan Alam Sutera yang lapang.

Karakter Tenaga

Saat memasuki tikungan bundaran pertama di depan Living World, saya masih berusaha merasakan bagaimana ZX6R leaning memasuki corner. Badan masih agak kaku. RPMpun masih berkutat di 4000-7000. Di putaran bawah ini, torsi Kawasaki Z1000 terasa lebih responsif dan galak dibandingkan ZX6R. Selain perbedaan CC, nampaknya karakter Z yang memang cruiser lebih mengutamakan torsi bawah.

Setelah melewati bundaran ketiga di depan KFC/Pom Bensin Pertamina, pada straight pertama saya mulai mencoba mengeluarkan tenaga. Dan Nyuttt…. begitu jarum RPM melesat diatas 8000 binatang inipun melirik saya dan menyemburkan tenaganya.

IMG_20130714_082044

Di akhir gigi pertama pada RPM 15,000 saya sudah melesat di kecepatan 125 km/jam. RPM masih bisa naik, namun shifting led sudah berkedip. Ujung straight pertama masih jauh, namun ada bbrp mobil di depan, tahan dulu…

Cornering

Cornering di tikungan melambung menuju Mall @ Alam Sutra saya belum berani lebih agresif. Masih penyesuaian bro hehe.

Berhenti di lampur merah Mall, figur dan suara ZX6R lumayan standing out, menarik perhatian.

Posisi stang yang dibawah yoke, membuat posisi riding cukup racy. walaupun tidak semenunduk GSXR-600

Selepas Mall, saya mulai mengeksplorasi cornering di S kecil dan bundaran besar pertama. Sepertinya cornering dengan ZX6R menuntut posisi tubuh saya, selain off digeser ke sisi samping, juga perlu sedikit maju ke depan. Ini di bandingkan dgn Ninja 250 lho. Dia lebih lambat (karena lebih berat) tapi presisi.

Straight kedua (selepas bundaran menuju tikungan memasuki tol Kebon Jeruk), saya mulai mengeluarkan lagi 110 tenaga ekor kuda dari bawah tanki menuju roda belakang. Gigi saya pindah pada torsi yang saya rasakan maksimal (tdk menunggu shifting warning light). Suara yang keluar dr Akrapovic tetap solid dan tidak screaming pecah. Menjelang ujung straight pada gigi 4, kecepatan menyentuh 162 km/jam, RPM masih jauh dr red line.

Braking

Memasuki pertigaan pintu tol yang menikung tajam dan berpasir, saya merasa confident dengan performa pengeraman ZX6R Pape yang dikawal oleh Brembo set dan Showa front suspension.  Prediktif dan terkendali (atau faktor umur terlalu perhitungan hehe).

IMG_20130714_075536

saya sempatkan foto2 dulu di lintasan yang sepi ini hehe, maaf ridernya ga kefoto…

IMG_20130714_080546IMG_20130714_080857

ScreenShot

Setelah cukup puas foto dan merasakan, sayapun menghela ZX6R kembali ke markas.

Kesimpulan akhir: luar biasa

ZX6R ini memang dirancang untuk racetrack, semuanya dari motor ini adalah tentang racing. Karakter tenaga, riding position, braking performance. Mnrt Pape: “ya tinggal tergantung nyali kita”.

Meskipun born to race, namun karakter tenaga di putaran bawah yang cukup jinak akan memudahkan untuk penggunaan di dalam kota. Tidak akan tersendat-sendat.  Walaupun begitu, untuk penggunaan yang cukup sering apalagi harian di dalam kota anda harus punya tulang punggung, otot lengan dan fanatisme seperti seorang maniak.

Satu lagi, yang dimulai dengan mengendarai dengan kaku, dalam waktu 20 menit, saya merasakan sudah mulai lentur dan menyatu dengan karakter ZX6R. Motor ini dengan respect yang cukup dr kita, engga ugal2an maksudnya, sebenarnya easy to adapt and to handle.

p.s. saat pulang kerumah dengan Bianka, saya jadinya seperti naik sepeda onthel.

p.s.#2. Pape berencana upgrade, kalau ada yang berminat meminang ZX6R Pape monggo…

Advertisement

49 thoughts on “Test Ride – Kawasaki ZX6R

  1. …dan jg bisa bikin sadar kalo ributin dan bangga2in topspeed 150cc yg cuma di bwh 150kpj adalah semakin tidak relevan dan konyol….hehehe. *krn saking lamanya mau capai topspeed on speedo.

  2. bhuahaha… rasanya sama kaya saya… pinjem fireblade dan intruder punya mantan bos pulangnya naik Tiger… ya gitu deh kaya naik sepedha onthelll… mesin terasa rusak, kampas seperti selip motor teriak laju ga ada :mrgreen:

  3. beruntungnya si om hehehe…
    so far motor dengan tertinggi yg pernah saya coba itu CB1000RR…itu pun cukup 1 putaran…jinjit coy, putbal adalah neraka buat saya, ngeri jatoh (karena punya orang wkwkwkwk)

    soal nikung..kok gayanya mirip2 nikung sama si Z ya om…kudu dibanting dan badan agak condong ke depan…unlike bawa ninin fairing yg cukup miringin sedikit dah nurut hehehe..
    itu juga karena pas tes ke puncak seblum puasa, kata kawan…”elo kok beloknya miring amat”… saya jawab, “gw coba miring biasa gak mau belok euy…”

    dan emg kebukti salah 1 temen yg juga bawa Z250 nyaris keluar trek pas di tikungan ke kanan panjang hehhe…pas ditanya kenapa..dia jawab “gw lupa rebah”… 😀

    • hmmm Z250 agak lebih sulit cornering karena posisi stang dan sudut caster yg sedikit berbeda dgn N250FI. Krn stang lebih tinggi, kita cenderung akan lebih menekan saat cornering.
      Utk ZX6R kasusnya beda. saya ga perlu nekan stang krn memang sudah rendah, tapi menggeser pinggul ke samping dan maju.

  4. karakter mesin teriak memang power ada diatas 10rb,pakai motor besar lebih hati2 kalau belok/menikung keKanan bagi yg ndak kidal,lebih sulit menjaga keseimbangan dgn kecepatan dari pada menikung keKiri.kaya mendorong motor badan disisi Kiri dgn badan disisi Kanan.

    • di kecepatan tinggi stabil banget.
      Gabungan antara suspensi, berat dan aerodinamika motor.

    • sesuai genre nya Bro……
      Tapi kalau rute touringnya pedalaman Sintang mah lebih enak D-tracker kali ya hehe

  5. Wahh,,,ngiler juga nih liatnya,,:)
    Bro pape mau upgrade yah om,kira-kira mau dilepas brapa yah?mana tau cocok,hehehehe,,,kebetulan tempat tinggal saya juga gak jauh dari alam sutera om,,,

  6. mas broo dari posisi jok ke setang gimmana jaraknya sama gk kaya ninja fi ???..pingin ane sebelum ane udah melanglang buana dari vario ke ninja rr 3thn ninja 250 1,5thn .om leopald emang oke deh reviuwnya ngeracunin banget ..

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s