Selamat fagi bro dan sis..
Di majalah Kawasaki Riders Magazine edisi 13, Presiden Direktur KMI, Yoshihiro Tanigawa mengkonfirmasi bahwa pabrik perakitan baru Kawasaki di Cibitung juga akan memproduksi motor bercc 250. Ninja 250 FI kah?
Konfirmasi ini menepis anggapan yang sempat beredar di komunitas 250 bahwa pabrik baru seluas 20 hektar itu, hanya akan fokus pada segmen underbone dan sport sampai dengan 150cc, mengingat di sektor ini kue pasar masih berkembang dan sangat lezat.
(mengenai produksi 150cc 4 tak, silahkah lirik tulisan mas Iwan B)
(Sumber foto: Iwan Banaran)
Dari proyeksi kapasitas produksi sebesar 140,000 unit/tahun, sebagian akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Karena memang kapasitas import dr Thailand saat ini terbatas 2,000 unit/bulan untuk seluruh Indonesia padahal kebutuhan real market bisa mencapai 3,000 bahkan mungkin 4,000 unit/bulan mengingat mengularnya daftar inden. Apalagi pabrik di Cibitung ini diproyeksikan juga sebagai basis eksport untuk kawasan ASEAN (diluar Thailand).
Ini artinya dari 140,000 unit/tahun saya memperkirakan bisa mencapai 25-30%nya adalah motor 250cc.
Kembali ke pertanyaan awal: Berapa harga Ninja 250 FI jika diproduksi di Cibitung?
Sebelumnya mari kita bandingkan dulu harga OTR Ninja 250FI produksi Thailand yang dijual di Thailand dan harganya saat dijual disini.
Menurut website resmi Kawasaki Thailand “retail price 158,500 Baht”. Kalau dikurs ke IDR menjadi Rp 49,710,900 (Oanda online).
Tidak berbeda jauh dengan harganya saat launching di Indonesia yaitu Rp. 49,900,00, harga yang kemudian dikoreksi oleh KMI 1 bulan lalu menjadi Rp. 51,900,000. Cukup tipis…
Padahal ada bbrp cost tambahan yang dikenakan pada setiap unit.
1. Bea masuk/Import Tax=0% (sesama ASEAN)
2. Biaya Pengiriman + Asuransi (CIF, cost of freight and insurance) = (5% freight + 0.5% insurance)
3. PPh Import (yg dikenakan ke KMI) = 2.5% (sebagai pemegang API-U)
4. PPN = 10% (di Thailand VAT hanya 7%)
5. PPNBM = 0% (dibawah 250cc)
Untuk kalkulator bea masuk dan pajak lihat link ini
Dengan harga unit FOB (Free on Board) sesuai dgn dokumen kepabeanan adalah Rp. 36,000,000 maka total pungutan pajak dalam rangka import (PDRI) adalah Rp. 4,65 juta rupiah atau total harga unit sebelum keuntungan KMI dan Pajak kendaraan adalah Rp. 40,65 juta rupiah. (angka ini juga cocok dg lembar pajak dibalik STNK)
Sehingga kalau Ninja 250FI diproduksi di Indonesia seharusnya bisa ada pengurangan harga paling tidak sejumlah Rp. 4,65 juta rupiah.
Namun perlu diingat, KMI juga telah menginvestasikan kurang lebih 600 Miliar untuk membangun pabrik baru yang tentunya biaya ini akan dibebankan kepada setiap unit motor yg keluar dari production linenya pabrik. Belum lagi investasi pada SDM, jaringan marketing dan service yang lebih kuat untuk menyerap ratusan ribu unit/konsumen baru.
Saya merasa, melihat marketing strategynya KMI, harga N250FI made in Cibitung tidak akan jauh berbeda dengan harga unit made in Thai yg dilepas saat ini. Mungkin akan dijual dengan harga yang sama, namun dengan gimmick/bonus atau tambahan parts yg lebih tinggi (spek ban, kualitas material sambungan fairing, helm yg ‘layak’ dll). Range harga akan tetap berkisar Rp 49 – 50 juta.
Atau mungkin saya salah?
Setuju…
hehe sippp
ya.,kemungkinan begitu.
Wah sudah benar berarti kalau mas setuju 😀
mantab masbro analisanya
Makasih masbro, semoga hitungannya ga salahh..
motor ini sungguh kereeeeeeeeeen
apalagi kalau ridernya keren dan santun ya mas..
Alangkah baiknya harga lebih baik menurun.
Kapan lagi Konsumen motor indonesia
bisa merasakan motor dengan harga murah.
Masalah Investasi 600 M, mendingan
di tutupi dengan duit konsumen ninja 250 fi
dari luar negeri sono yang harga jualnya dinaikkan
KMI juga telah menginvestasikan kurang lebih 600 Miliar untuk membangun pabrik baru
Bro, sorry jawabnya salah tempat nih… 🙂
Saya kira harganya ada kemungkinan turun Bro Yudha. Tapi dari 51.9jt sekarang ke angka 48-49jt yg notabene sudah lebih murah dr harga N250FI di Thailand.
Kalau lebih rendah lagi, apalagi mendekati harga 45 jt (Harga skrg dikurangi biaya import) atau harga CBR250 agak susah, krn biar bgmnpun harga itu sudah termasuk marketing cost dan operationalnnya KMI.
Tapi menurut saya dengan adanya 150cc 4 tak, 200NS dan varian2nya, positioning harga mereka akan lebih kompetitif dibandingkan rival2 di kelasnya).
Dengan produksi ninja 250 di negara kita
jelas harga tu motor bisa lebih murah dari sekarang.
di thailand harga motor itu lebih murah bukan??
nah yang paling penting adalah
Walau nanti di produksi di Indonesia kualitas jangan
menurun (seperti pabrikan sebelah).
Maluuu dong indonesia koq kalah sama thailand.
udah sepak bola kalah, kualitas motor ikutan
kalah juga.
http://yudhadepp.blogspot.com/2013/01/kelemahan-p200ns-yang-mesti-dibayar-kmi.html?m=1
Asalkan bisa komponen lokal semua dengan kualitas seperti Thailand, harusnya harganya seperti Thailand paling engga. Tapi penurunan harga mungkin tidak drastis.
kualitas Impor dari Thailand juga sama aja enggak bagus-bagus amat, masih banyak complaint dan cacat dari unit baru terutama di seal-seal nya..
semoga aja menurun om 😀 kalo harganya udh sekitar 2 jutaan ane beli deh hehehe
btw om tinggal di tanggerang yah?
Hehehe wah 2 juta partnya nanti dr loyang jangan2 bro
Saya di Serpong, Tangerang Selatan Bro. Bro dimana?
waduh wkwkwkwk 😆 🙄
oalaah serpong mananya om? ane dipamulang om hehe tau gak?
Hehe deket dong, saya di BSDnya Sektor 12. Boleh kopdar bareng2 nih.
mending turunin harga om 😀 daripada ngasih bonus ga jelas
Hehehe mungkin saya juga bias ya, krn sdh punya 250. Bbrp produk seperti Hyundai H-1 atau Merc ML 350 turun harga sekitar 5%, saat produk ini berubah dr CBU menjadi CKD. Yah kita lihat saja strategi pricingnya KMI bgmn.
Tapi yg jelas semurah2nya turun harga tidak akan lebih dr 4 jt rupiah i.e 48jt rupiah
jadi keingetan hyundai h-1 lagi, kasian pemilik yang versi cbu, udah bayar lebih mahal eh gak dapet wiper belakang + defogger + velg 18” 😮
saka kayak kejadian swift dulunya cbu japan jadi ckd, harga turun jauh.
mulai masuk era Go lokal Go ! 😀
Semoga komponen lokal nya juga semakin banyak masbro…
Versi Indonesia ga pake spion… karena percuma ga bakal dipakai rider Indonesia 👿
wahh membahayakan diri sendiri itu masbro.
Kalau mau dibuat tidak bisa nekuk hehehe
😆 Betul mas bro… 😆
hihihih
mahal ya 😀
Iyo mas
Iyo iki lek….
Kalo di ambil minimal nya 1jt rupiah per unit untk biaya invest dll dan di kali 140.000unit/tahun jika mencapai target KMI bsa mendapat kan 140M buat menutupi invest tsb. .
Hmmm duit semua ya?
😀
Betulll…meskipun utk kelas underbone dan sport, pengembalian nilai investasinya tidak bisa sebesar itu ya. Mungkin hanya seperempatnya…
Nanya bang kira2 klo bt harian enak ga n mesin rewel ga , makash sblumnya
Ini saya pake harian sudah hampir 4 bulan. Kadang kalau sabtu minggu touring/jalan, malah ga pake istirahat ini motor.
Sejauh ini ga pernah ada masalah.
Munkin qta bisa berkaca pada Kasus satria fu awal tahun 2005 dulu juga CBU thailand. Trus kemudian d lokalkan dan di tambahi fitur double stater di indo tapi harga ga turun malahan smakin naik dari 15 jutaan jadi 16,5 jutaan.
Pingback: Gimana kalau KMI Bikin N250Fi tanpa spion,lumayan tekan harga « Smartf41z
nunggu 40 jtan ah yg lokal moga bisa ke beli sukur2ada yg nakednya hehe
harga turun? KMI ga bakalan nurunin harga, sparepart aja gila abis, coba sparepart KMI yang ga overprice
ane sih harapanya importir umum berkedok ATPM ini kalo ninja beneran di rakit di indo, ya sparepart turun lah harganya, kalo harga motornya mah, tetep aja, kalo murah malah kesan ekslusifanya hilang, alias ga ada lagi kesa motor mahal, apa bedanya sama nyemplak rr kalo harganya mepet? apa bedanya sama nyemplak cbr kalo harganya mepet? harga tetep lah, ada harga ada rupa ada kualitas,
masih mending KMI cong!
sparepart mahal masih ready stock tanpa inden.
tuh urusin motor lo cari kampas rem abs depan 500rb aja kudu inden 1 bulan!
filter oli 75 ribu kudu inden 2 minggu !
padahal pnp sama kaze yang harganya 25rb tanpa inden!
masih mau bilang overprice njing?
Sip mas..sangat-sangat-sangat akurat perhitungannya. Plus biaya pengiriman dalam negeri, gaji karyawan dan biaya operasional harga bisa menyentuh level psikologis untuk unit ini, sekitar 50 jt an. Keuntungan deales sekitar 10% doang..
Kalau jadi di Produksi di dalam negeri kayaknya gak mungkin ada penurunan harga, Opsi tersebut hanya untuk pemenuhan penjualan yang selalu inden sehingga menggangu operasional penjualan unit motor aja..
http://www.blog.kawasakijatim.com
Seandainya moge-moge Kawasaki juga diproduksi disini, harga pasti bisa lbh murah ya..
Perhitungan kasar saya lebih murahnya bisa sampai 10 % dr HPP (Harga Pokok Penjualan) mas. Sayangnya PPNBM utk kendaraan diatas 250 cc tetap tinggi.
dalam tahun ini ninja 250 udah nyampe 50, apa dalam 2 tahun nanti moge ninja 250 akan lbh mahal , trus sejauh ini perawatan moge ini berkisar berapa per 3 bulan
masih sebatas mimpi
Semua dimulai dr mimpi Bro
Kapan ya gw bisa beli
insyaallah semoga dengan upaya dan doa bisa tercapai Bro..
Pingback: Langkah-langkah Antisipasi Kawasaki terhadap penetrasi Yamaha R25 | 7Leopold7