Test Ride Kawasaki KLX 150 L: Dangerously Addictive – Awas Racun…

Selamat hari sabtu pagi….

Karena sudah beberapa kali ditanyakan oleh pengunjung blog ini baiklah artikel review KLX150L di upload duluan memotong antrian artikel lainnya hehehe..

IMG_4665-001

Begitu tiba di tangan Sabtu lalu, hari Minggu saya coba bermain sejenak untuk mengerti apa sih yang dijanjikan oleh Kawasaki melalui KLX 150 L ini.

Seperti di artikel sebelumnya, saya jelaskan bahwa saya tentu memiliki bias-bias saat melakukan test ride:

1. Saya berat badan 90 kg, tinggi 174cm. Mungkin bukan postur yang ideal utk jadi rider KLX150L ya hehe

IMG_4754-001

naa keliatan ga cocoknya kan hahaha

2. Sehari2 utk ngantor (65 km pp) saya pakai Kawasaki Er6n yang sdh hampir tembus 11,000 KM dalam waktu 7 bulan. Lebih terbiasa dengan motor berat (berat Er6n 219 kg, KLX 150L 108 kg) dan bertorsi cukup besar (ga usah dibahas hehe)

3. Jangan diketawain ya. Saya belum pernah, sampai setua ini, naik motor trail, sama sekali.

Jadi saya bukan off-roader, enduromen yang tentunya akan lebih maksimal dalam melakukan test ride. Saya hanya orang biasa, pengendara motor kebanyakan yang tidak memiliki skill khusus. Tapi harapannya justru review saya bisa memberikan gambaran bagi mereka yang mempertimbangkan beralih menggunakan entry-level trail ini. Baik untuk keperluan menaklukkan jalanan Jakarta yang ancur-ancuran atau penuh polisi tidur, ataupun untuk mulai bermain off-road.

Baik, kita mulai.

FIRST IMPRESSION

Kesan saat pertama kali melihat KLX 150L: Langsing dan tinggi. Dengan tinggi seat 875 mm dan berat kosong 108 kg, KLX 150L adalah yang terlangsing dan tertinggi di kelasnya. Tanpa lemak dan aksesori yang tidak perlu.
Untuk perbandingan saja berat Honda CB150SF dan Yamaha New Vixion di kisaran 129 kg. Dan tinggi seat mereka: 790mm.

IMG_4763

Melemparkan kaki melewati seat, kedua kaki setengah jinjit. Berkat berat 90 kg, shock jadi sedikit turun hahaha..

IMG_4774

Saat berada di atas KLX dan swiveling ke kiri dan kanan, meskipun centre of gravitynya tinggi, namun tetap terasa ringan perpindahan titik berat motor.

TENAGA

Start the engine….wohhh kecil banget suaranya. Dengan vibrasi dan suara yang minim, di balik helm dan balaclava saya sempat mengira engine masih off…halus..

IMG_4776

Masuk gigi satu, putaran handle gas dikanan sepertinya memang disetel agak jauh. Setelah beberapa waktu terasa sih manfaat setelan agak jauh, untuk control gas yang lebih presisi.

Motor bergerak sigap.. tapi lho kok sudah minta pindah gigi. Torsi tebal, tapi cepat habis. Begitu pula menaiki kecepatan yang lebih tinggi, cepat habis dan minta pindah giginya. Mungkin ini khas trail yang pendek-pendek nafasnya.

Saya coba di lintasan lurus 700 meter, di 400an meter pertama sudah di 110km/jam, tapi setelah itu sudah tidak bisa naik lagi meskipun sudah nunduk2 dan ngedan…

Fullscreen capture 15032014 121740

Interupsi bang Leo!! yang bener aja dong! itu kan trail bukan road bike.

Oke.. oke, kita coba keluar dari jalan aspal, dan masuk ke dirt.

Fullscreen capture 15032014 63732

Meskipun bersuara lembut, KLX 150 L memiliki tenaga yang handal memasuki jalur off-road. Awalnya sempat tidak yakin, tapi ternyata torsi bawah KLX yang tebal mampu meluncurkan motor menaiki tanjakan yang membatasi aspal dan lintasan potong di area BSD.

Nafas yang pendek setiap gigi memastikan motor selalu dalam torsi maksimal dan siap untuk digunakan.

HANDLING

Hebat… tidak bergetar, kendor ataupun hilang kendali saat melintas di tanah merah, lintasar berumput ataupun akar-akar pohon.

Fullscreen capture 15032014 61358

Fullscreen capture 15032014 61459

Empat contributor disini:

1. Suspensi yang superior untuk kelas 150 cc

IMG_4771

2. Rem monopod yang mumpuni

IMG_4768

3. Sasis yang fleksibel pada saat melepas power atau menyerap tekanan

IMG_4767

4. Ban kembang tahu yang sangat nge-grip (meskipun tau dah tahan berapa lama ya)

Seumur-umur belum pernah naik trail, awalnya saya ragu. Namun keraguan itu hanya untuk beberapa menit pertama. Selanjutnya sudah hajar bleh..

Melintasi dirt dan grassy track, pada kecepatan 50-60 km/jam, gejala ngebuang kanan-kiri (side force), terhitung minimal dan mudah dikoreksi. Enak banget…

Fullscreen capture 15032014 60521

Meloncati akar-akar pepohonan yang melintang miring dan tak beraturan, KLX 150 L tetap tenang dan tahu apa yang harus dilakukan. Tidak ada gejala limbung.

Fullscreen capture 15032014 60319

KLX 150 L UNTUK PENGGUNAAN HARIAN

Bisa bangett… saya test KLX 150 L untuk ngantor hari Kamis kemarin melewati rute BSD-Bintaro-Pondok Indah-Blok M.

Handling menghadapi kemacetan: ringan sekali. Meskipun tinggi, radius putar KLX tergolong kecil, sangat memudahkan saat menghadapi mobil yang berjalan tidak lurus pada jalurnya. Karakter tenaga juga bersahabat. Kalaupun harus memasuki jalan tembus perkampungan karakter KLX yang kecil dan tidak belagu sangat menunjang.

Fullscreen capture 15032014 63112

Postur yang tinggi membuat kita mendapat visibility yang lebih baik atas kondisi jalan di depan. Saya bisa memutuskan lebih awal jalur yang akan dipakai ketimbang saat menggunakan si Spacy. Kalaupun tiba-tiba dihadang oleh lubang jalanan krn sebelumnya tertutup mobil di depan, kita cukup confident untuk menghadapinya. Polisi Tidur, ayo bawa sini, meski tetap terasa namun jauhh lebih nyaman dihadapi ketimbang menggunakan Spacy, bahkan Verde (Er6).

PROs:

1. Dengan harga bersahabat, anda mendapatkan suspense, roda, chasis, rem yang baik untuk kelasnya.

2. Penakluk kondisi jalanan di Jakarta yang tidak terduga. Banjir, lubang jalanan, polisi tidur mari kemari…

3. Irit bener, baru sekali isi, saya dapat rerata 1 liter untuk 42 km (Shell Vpower)

CONs:

1. Tenaga dan tenaga. Kalau akan digunakan untuk harian ataupun off-road sebaiknya diupgrade. Beberapa rekan yang pernah komentar, seperti bro Imam Sadikin, menyarankan ganti kampas dan per kopling dengan punya Tiger, ganti karbu, tambah sprocket belakang dll.

2. Menurut saya exhaust yang sudah menggunakan catalytic converter juga berperan menyunat tenaga, perlu berburu knalpot aftermarket hasil riset. Jangan ngejar suara berisik bro.. ga jamannya..

IMG_4779

3. Kalau berat anda melebih 80 kg sebaiknya ada menurunkan berat badan atau ganti ke KLX atau sekalian KX 250. Motor langsing ini juga untuk mereka yang langsing.

FINAL CONCLUSION

Anda beli motor sport jika anda ingin riding faster (lebih cepat).

Anda mengendari tourer bike kalau anda ingin riding farther (lebih jauh).

Tapi kalau anda sudah jenuh dan ingin mengeksplor alam dan hidup anda lebih dalam dan luas, buy a trail, and KLX 150 L is a very good start. Anda akan melihat dunia otomotif anda bukan hanya apa yang ada di atas jalan raya, anda akan melihat dunia yang terdiri dari pilihan yang lebih luas, tanpa batasan.

Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca, ditunggu masukan dan komentarnya.

IMG_4640-001

Terima kasih Bung Regis utk foto2nya

Salam dr yg jadi kepengen KX250.

58 thoughts on “Test Ride Kawasaki KLX 150 L: Dangerously Addictive – Awas Racun…

  1. blom pernah naik trail juga, secara motor anti-mainstream, di samping emang harganya belum ‘lazim’ untuk sebuah kendaraan harian, tapi jadi penasaran nih pengen nyoba 😀

  2. Baru pertama saya komentar disini, setelah sekian lama hanya membaca saja setiap artikel yg om Leo buat. Hehe.
    Jadi tertarik pengen KLX, setelah baca artikel ini. tadinya pengen Yamaha New Vixion.
    Minta pendapatnya om, Kira-kira motor untuk harian untuk saya yg tingginya 178 cm dengan berat 60 kg.
    Kalau KLX pake ban biasa apakah harus diganti dengan peleknya?
    Terima kasih om Leo..

    • mas nugroho di malaysia lg ngetren bgt bgt motor trail buat harian.disini ad klx yg dh upsdown dgn ban yg buat motor harian..

  3. Jalur ane d cileungsi banyak banget buat adventure trail… Yg hampir tiap minggu ane liat motor trail…. Jd kepengen, sayang ane diatas 85kg….
    Artikel khas leopold sang pujangga otomotif… Kereen….

  4. mas leo.klo di malaysia malah lagi ngetren pake bgt motor trail dibuat harian.tpi dgn ban motor biasa bukan ban tahu..kebanyakanya malah pada bergaya bgt yg make trail..boleh dibilang byk bgt yg menggunakn motor trail buat harian.bocah bujang2 jg pada gila gilaan modifnya.ap di indo blum ngetren yah

  5. KLX150L dgn perbandingan gigi yg rapat dan bobot yg ringan akselerasinya cepat walau Topspeednya rendah untuk ukuran 150cc.cuma bila dijalan aspal pakai ban tahu harus extra hati2 diatas 80Km/jam.grip ban tahu kurang bagus diaspal(ngerem dan berbelok)

  6. klo dibandingkan ma D tracker 150 nyaman mana y om bwt harian??ato nunggu versys 250(komporin KMI dunk om,biar dimunculin,hehe).coz old vixie semakin terasa keras ja ke pinggang bantingan suspensinya(karena umur nih),hehe

  7. Untuk kalimantan timur belum di kasih kuota cuman di kasih unit perkenalan bang… Cape deh… Saya inden hampir 2 bulan belum datang…

  8. Cucoook !!
    KLX motor paling nyaman yang pernah saya punya. Jalan aspal, tanah, lubang, polisi tidur sampe polisi yang udah bangun pun hajar !! Salam Satu Jalur.
    Selamat mas buat doorprize nya 😀

  9. Pertanyaan yg sama dan belum sempat ada yg ulas nih mas, apakah recomended untuk berboncengan si klx ini ? Soalnya keliatannya kecil dan ramping gitu.

  10. mantap banget reviewnya masbro LENGKAP,ane sebenernya udah niat pengin saat ini ane masi pake ninja r rencana mau ganti klx l baru tp bini ngedumel,katanya emang rumah kita d hutan wkwkwkw,mau ane bujuk2 sogok pake uang biar dpt ijin kebeli klx l….

  11. Artikel mantep bgt ini, inspiratif, jelas, dan menarik krn ditambah foto-foto yg real bkn sekedar dari mbah google…
    Ane baru ambil new klx 150, udah dibawa harian dan overall sependapat dgn bung leo!
    Respect!!! ✌

Leave a comment